Rabu, 12 Desember 2007

Melihat kebiasaan seseorang,jika lebih sering duduk duduk ban berbicara dipinggir jalan,maka lebih sering dibicarakan adalah kesalahan orang lain,bahkan akan terkatakan keburukan keburukannya.apabila dikatakan bahwa keburukan orang tidak boleh dibicarakan maka jawabannya adalah.orang tersebut tidak amanah.dan amanah tersebut adalah sebagai senjata untuk menjatuhkan.dan sebagai senjata untuk pembenaran.

jika sudah demikian keadaannya maka komunitas dalam suatu masyarakat akan terjangkit suatu penyakit Hasad yang sangat sulit untuk disembuhkan.adakalanya redam tapi adakalanya tumbuh kembali sesaat.tergantung yang meladeni hasat,hasud,hisap,habisi..siapapun yang menjalankan tabiat tersebut akan terseret kedalam pemikiran memajukan diri sendiri menjadi begundal Syetan.

Syetan kadang kala memenangkan suatu pertarungan dengan cara tersenyum kepada seseorang yang mempunyai massa lebih banyak.dan terkadang tertawa dengan kemenagan individu yang membenarkan dirinya sendiri.

Langkah syeitan,sangatlah tidak diduga.kapanpun dia masuk disaat seseorang sedang bergembira dengan kemenangannya.dan masuk juga disaat seseorang lengah dalam kekalahannya.

Subhanallah,bagi orang yang merasa telah menang dan meninggalkan saudara muslimnya terkapar rasa malu diulu hati.akan mendapat Rahmat ilahi dari junjungan Irabbi.padahal sebuah kemenangan yang dibangun dengan cara cara mengkhianati adalah tanda bahwa dari sana telah terbentuk karakter turunan manusia manusia munafik yang mermukakan ke Aliman.

Manusia bisa kita tipu dengan senyuman dan perkataan manis.namun Allah Azza wajalla maha tahu apa yang kita perbuat.memang dosa itu tidak berbentuk.namun yang namanya kemurkaan allah akan kita nikmati di yaumil massyar Nanti.

Apabila ada sanggahan dan kezaliman seorang Muslim terhadap saudara Muslim lainnya maka disitulah syeitan telah menang.dan Kadar ke Islamannya dapat dinilai rendah walau sapaannya adalah Daulah.apalah arti sebuah sebutan jika kita dalam menyampaikan satu kalimat ternyata masih mengandalkan kebohongan dan kenistaan.apalagi sebuah kata disebut dengan menempelkan keburukan keburukan yang sengaja diperuntukkan untuk menjatuhkan seseorang.kita tidak perlu berada didalam golongan tersebut.belum tentu golongan yang lebih banyak bisa membawa kita kepada kebahagiaan hati yang hakiki.jika satu golongan sudah memisah misahkan antara yang netral dan tidak netral maka tunggulah kehancuran jiwa akan melanda suatu kelompok.jika hari ini sebuah kelompok menjadi pemenang dalam suatu perebutan maka dilain waktu kelompok tersebut akan terhempas oleh kelompok berikutnya.mengapa manusia tidak bisa menjaga kelestarian hari saudaranya yang lain.semuanya disebabkan oleh ketamakan dan keinginan untuk mencapai sebuah jabatan.alangkah mundurnya sebuah pemikiran jika dilandasi keinginan untuk memimpin dan menguasai jika harus menyakiti saudaranya yang lain.

Kadang kala apa yang diinginkan oleh seseorang akan secepatnya didapatkan.apalagi hambatan hambatan itu hanya berlapiskan keimanan kepada Harga sebuah teladan.teladan seseorang yang didapat dari separuh ilmu,tanggung,ataupun coba untuk bertepuk dada namun yang ditepuk adalah hawa nafsu yang bertahtakan kemunafikan.teladan yang dibawa oleh keserakahan dan ketidaktauan tentang nilai nilai kemasyarakatan.terkadang seseorang yang ditunjuk untuk menjunjung tinggi amanah,telah hilang pengetahuan kepemimpinannya.dengan amanah itu sendiri.Amanah terlupakan.Menyebelah,tidak bisa berdiri tepat ditengah,tapi berdiri disamping dan mengobarkan celotehan yang menjatuhkan norma norna amanah itu sendiri.

Jika dilihat sepintas tentang pengorbanan seseorang,sangatlah jelas bahwa orang yang bekerja lebih sering jatuh dari pada seseorang yang bercukur disaat orang sedang bekerja.sudah menjadi hukum penglihatan dan hukum pembicraan.gampanglah membuat seseorang bertahta,dengan bicara kesana kemari disetiap saat akan mendapat peluang lebih besar dari pada orang yang bekerja siang dan malam namun tanpa komunikasi.apapun yang dilakukan akan tidak ada artinya jika yang bekerja tersebut hanya bicara pada diri sendiri,atau kelompoknya.

Dengan gampangnya sebuah kelompok akan dinilai tidak layak jika kelompok tersebut tidak berkoar dan bicara lantang.sekarang jamannya demokrasi.orang yang bicara lantang akan menang apalagi diselipin dengan sedikit politik yang bisa membuat orang lain terpojok.menang dan menanglah.

Tapi kemenangan tersebut tidaklah hakiki dan abadi,jika kita mau kemenangan itu nikmat dibawa ibadah dan tidur,lakukanlah hal hal sehat dan bermamfaat tanpa menyinggung pergaulan antar umat dan antau saudara se Seiman.

Wallhu 'alam Bissawab.

Tidak ada komentar: